PERKEMBANGAN SELAMA MASA ANAK-ANAK DAN REMAJA (RESUME)



PERKEMBANGAN ANAK SELAMA MASA PRASEKOLAH
Perkembangan Fisik. Perkembangan fisik menjelaskan perubahan penampilan fisik anak-anak dan juga kemapuan motoriknya. Selama masa prasekolah, urutan yang dialami semua anak ketika mengembangkan kemampuan motorik pada umumnya sama, walaupun beberapa anak menguasai kemampuan lebih cepat. Pencapaian fisik utama bagi anak-anak prasekolah adalah peningkatan pengendalian terhadapa perkembangan otot besar dan otot kecil. Perkembangan otot kecil ialah perkembangan kecekatan otot-otot halus tangan. Sedangkan perkembangan otot besar adalah perkembangan kemampuan mototrik seperti berlari atau melempar, yang melibatkan anggota tubuh dan otot-otot besar.
Perkembangan Kognisi. Penguasaan bahasa, sejak lahir hingga usia sekitar 2 tahun, bayi memahami dunianya melalui indera mereka. Hanya ketika anak-anak mengalami peralihan dari tahap sensorimotor ketahap praoperasi (usia sekitar 2tahun) dan mulai berbicara dan menggunakan simbol-simbol mental, mereka menggunakan pemikiran atau konsep untuk memahami dunia mereka.
Bahasa lisan, perkembangan bahasa lisan, atau bahasa yang diucapkan, tidak hanya mengharuskan untuk memelajari kata-kata, tetapi juga memelajari aturan pembentukan kata dan kalimat (Hoff,2003). Anak-anak prasekolah sering bermain-main dengan bahasa atau berexsperimen dengan pola dan aturannya (Garvey,1990). Eksperimen ini sering melibatkan pengubahan bunyi,pola dan makna.
Membaca, Belajar membaca pada kelas-kelas sekolah dasar adalah satu yang terpenting dari semua tugas perkembangan, karena mata pelajaran lain bergantung pada membaca dank arena dalam masyarakat kita keberhasilan sekolah selalu disamakan dengan keberhasilan membaca.
Menulis, Kemampuan menulis anak-anak mengikuti urutan perkembangan. Kemampuan ini muncul dari coretan sebelumnya dan pada awalnya tersebar acak diseluruh halaman. Anak-anak menemukan ejaan dengan melakukan penilaian tentang bunyi dan dengan menghubungkan bunyi yang mereka dengar dengan huruf yang mereka kenal.

Perkembangan Sosioemosi
Hubungan Teman Sebaya. Selama masa prasekolah teman sebaya mulai memainkan peran yang makin penting dalam perkembangan social dan kognisi anaka-anak (Hay, Payne & Chadwick, 2004). Konflik dengan teman sebaya memungkinkan anak-anak melihat bahwa oranglain memiliki pemikiran,perasaan, dan sudut pandang yang berbeda dari mereka sendiri. Juha dapat meningkatkan kepekaan anak mengenai akibat perilakunya. Hubungan dengan teman sebaya mebantu anak-anak kecil mengatasi egosentrisme.
Perilaku prososial. Perilaku prososial adalah tindakan sukarela terhadap pranglain seperti kepedulian,saling berbagi, penghiburan dan kerjasama.
Permainan. Permainan terbagi menjadi 4 kategori diantaranya :
a.       Permainan soliter, permainan yang terjadi sendirian, sering dengan maianan, dan tidak tergantung pada apa yang sedang dilakukan anak lain.
b.      Permainan pararel, permainan dimana anak-anak terlibat kedalam kegiatan yang sama dan saling berdampingan tetapi dengan interaksi dan pengaruh satu sama lain yang sedikit.
c.       Permainan asosiatif, sangat menyerupai permainan parrarel tetapi kadar interaksi yang meningkat dalam bentuk saling berbagi, bergiliran, dan minat bersama pada sesuatu yang dilakukan oranglain.
d.      Permainan kooperatih, permainan dimana anak-anak bergabung untuk mencapai tujuan bersama.
Permainan berperan penting bagii anak-anak karena hal ini melatih kemampuan bahasa, kognisi dan social mereka serta membei andil bagi perkembangan kepribadian umum mereka.
JENIS PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1.      Program Penitipan Anak. Program penitipan anak eksis terutama untuk menyediakan layanan pengasuahan anak bagi orang tua yang bekerja. Program tersebut berkisar mulai dari pengasuhan bayi dimana seorang dewasa merawat beberapa anak hingga program prasekolah terorganisir.
2.      Prasekolah. Fokus utama pemdidikan prasekolah adalah pelatihan kesiapan siswa memelajari kemampuan yang diharapkan untuk menyiaakan mereka pagi pengajaran formal kemudian hari, anak-anak juga didorong  agar tumbuh secara emosi dan berkembang konsep dirinya yang positif serta meningkatkan kemampuan otot besar dan otot kecil.
3.      Program prasekolah kompensasi, program yang dirancang untuk menyiapakan anak-anak yang kurang beruntung guna memasuki taman kanak-kanak dan kelas satu
4.      Intervensi diri, program prasekolah kompensasi yang membidik anak-anak yang sangat kecil dengan resiki terbesar gagal sekolah.
5.      Program taman kanak-kanak
6.      Praktik yang sesuai dengan perkembanganya. Ini adalah pengajaran yang didasarkan pada karakterisktik dan kebutuhan masing-masing siswa, bukan usia.
PERKEMBANGAN ANAK SELAMA MASA SEKOLAH DASAR
Antara usia 5 dan 7 tahun, anak-anak mengalami pertumbuhan yang lebih lambat tetapi kesehatan dan kemampuannya lebih baik. Anak-anak dikelas atas sekolah dasar beralih dari pemikiran egosentris ke pemikiran yang lebih tidak terpusat. Pada usia 9 hingga 12 tahun, anak-anak dapat menggunakan pemikiran logis dan dapat dibalik, dapat bernalar secara abstrak, dan dapat mempunyai pemahaman tentang hubungan sebab akibat dan antar pribadi.
Pada masa anak-anak pertengahan, anak-anak dapat dilihat sebagai orang yang mengatasi krisis psikososial kemegahan versus inferioriatas menurut Erikson. Sekolah menjadi factor yang berpengaruh terhadap perkembangan, tempat dimana anak mengembangkan pribadi public, membangun kemampuan social, dan membentuk harga diri berdasarkan kompetensi akademis dan non akademis. Pada masa praremaja, antara usia 9 dan 12 tahun, konformitas dalam hubungan dengan teman sebaya, kelompok sebya dengan kedua jenis kelamin, dan tantangan terhadap otoritas orang dewasa menjadi lebih penting.
PERKEMBANGAN ANAK SELAMA MASA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN MENENGAH ATAS
Perkembangan fisik. Pubertas, adalah serangkaian perubahan fisiologis yang mengakibatkan organisme yang tidak matang sanggup melakukan reproduksi.
Perkembangan kognisi. Ketika seluruh bagian tubuh lain berubah  pada masa pubertas, otak dan fungsi lain juga berubah, dan waktu intelektual sangat berbeda-beda setiap individu. Perkembangan kognisi remaja lebih dicirikan oleh pertumbuhan pemahaman dan kemampuan yang terus menerus.
Penalaran hipotetis-deduktif. Salah satu karakteristik yang menandai perkembangan pemikiran operasi formal adalah penalaran hipotetis-deduktif, yang muncul pada saat anak-anak berusia kira-kira 12 tahun. Tidak semua remaja berkembang pemikiran operasi formalnya, tetapi ada bukti bahwa remaja yang belum mencapai tingkat ini dapat diajari untukk menyelesaikan masalah yang memerlkan tingkat pemikiran ini.
Perkembangan sosioemosi
Perkembangan identitas, salah satu tanda pertama masa remaja awal ialah kehadiran daya refleksi, yaitu kecenderungan memikirkan apa yang terjadi kedalam benak sendiri dan mempelajari diri sendiri.
Konsep diri dan harga diri.
Hubungan social, ketiak anak-anak memasuki masa remaja, perubahan hakikat persahabatan juga terjadi, pada umumnya jumlah waktu yang dihabiskan bersama teman sebaya lebih meningkat tajam daripada bersama anggota keluarganya sendiri.
Masalah-masalah Masa Remaja, masalah-masalah yang umumnya terjadi pada masa remaja disetiap Negara diantaranya :
1.      Gangguan emosi
2.      Bullying
3.      Putus sekolah
4.      Penyalahgunaan obat-obatan dan alcohol
5.      Kenakalan
6.      Risiko kehamilan
7.      Risiko penyakit menular seksual
8.      Identitas seksual

REFERENSI :
Slavin, R.E.(2011).Psikologi Pendidikan teori dan praktik.Jakarta:PT Indeks


Comments