(RESUME) PEBELAJAR YANG MEMPUNYAI PENGECUALIAN

PEBELAJAR YANG MEMPUNYAI PENGECUALIAN
Jenis Pebelajar yang Mempunyai Pengecualian
Pebelajar yang mempunyai pengecualian adalah siswa yang mempunyai kebutuhan pendidikan khusu dalam kaitannya dengan norma masyarakat  dan sekolah. Ketidakmampuan melakukan tugas akademis secara memadai karena setiap alas an yang melekat dalam diri pebelajar mengakibatkan pebelajar tersebut mempunyai pengecualian. Rintangan adalah keadaan atau hambatan yang ditimpakan lingkungan atau orang tersebut; ketidakmampuan adalah keterbatasan fungsi yang mengganggu kemampuan mental, fisik, atau indera seseorang. System penggolongan pebelajar mempunyai pengecualian sering sewenang-wenang dan dapat diperdebatkan, dan penggunaan julukan dapat mengakibatkan perlakuan yang tidak tepat atau merusak konsep diri siswa.
Sekitar 9 persen siswa usia 6 hingga 21 tahun di Amerika Serikat menerima pendidikan khusus. Contoh pebelajar yang mempunyai pengecualian adalah siswa yang menyandang keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar spesifik, gangguan bicara dan bahasa, gangguan emosi, gangguan perilaku, dan kehilangan penglihatan atau pendengaran.
Siswa yang berbakat dan bertalenta juga dianggap sebagai pengecualian dan mungkin saja memenuhi syarat untuk memperoleh program percepatan atau pengayaan khusus. Identifikasi yang jelas pebelajar yang mempunyai pengecualian dan penyesuaian pengajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka senantiasa menjadi tantangan.
Pengertian Pendidikan Khusus
Program pendidikan khusus melayani anak-anak yang mempunyai ketidakmampuan dan yang bukan atau selain program pendidikan umum diruang kelas.
Hukum public 94-142 (1975), yang diubah oleh P.L. 99-457 (1986) untuk menyertakan siswa prasekolah dan bayi yang mengalami ketidakmampuan yang parah, sekarang disebut Undang-undang pendidikan orang yang mempunyai ketidakmampuan (IDEA-Individual with Disabilities Education Act). Undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa setiap anak yang mempunyai ketidakmampuan berhak atas pendidikan khusus yang sesuai dengan biaya Negara. Versi sekarang undang-undang  tersebut, IDEA 2004, meminta keterlibatan yang lebih besar dari orangtua dan guru ruang kelas kedalam pendidikan siswa yang mempunyai ketidakmampuan. Klausa lingkkungan yang paling sedikit membatasi bahwa siswa yang mempunyai kebutuhan khusus harus digabungkan kembali kedalam kelas pendidikan umum sebanyak mungkin. Salah satu ketentuan IDEA ialah bahwa setiap siswa yang mempunyai ketidakmampuan harus mempunyai program pendidikan Individualisasi (IEP-Individualized Education Program). Gagasan dibalik penggunaan IEP ialah untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang yang terkait dengan pendidikan anak yang mempunyai ketidakmampuan untuk membantu merumuskan program pengajaran anak. Berbagai jenis layanan tersedia bagi siswa yang mempunyai pengecualian, termasuk dukungan bagi guru pendidikan umum, pendidikan khusus untuk sebagian hari itu diruang sumberdaya, pendidikan khusus selama lebih dari 3 jam perhari diruang kelas pendidikan khusus, sekolah pagi khusus, sekolah berasrama khusus, dan rumah ataupun rumah sakit
Pengertian Inklusi
Inklusi berarti penempatan siswa yang mempunyai kebutuhan khusus keruang kelas pendidikan umum setidaknya untuk sebagian waktu pembelajaran. Inklusi penuh semua siswa dikelas pendidikan umum dengan bantuan yang sesuai merupakan sasaran yang diyakini secara luas. Riset memperlihatkan bahwa inklusi berjalan efektif menaikan tingkat kinerja banyak siswa, khususnya ketika pembelajaran kooperasi, system sahabat, pengajaran pribadi teman sebaya, pengajaran computer, modifikasi penyajian pelajaran, dan pelatihan kemampuan social menjadi bagian sehari-hari pembelajaran diruang kelas. Riset juga memperlihatkan bahwa beberapa ketidakmampuan membaca dapat di cegah melalui program pencegahan dan intervensi dini.


Referensi :
Slavin, RE. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Pebelajar yang Mempunyai Pengecualian. Jakarta : PT Indeks


Comments