(RESUME) PENDEKATAN PENGAJARAN YANG BERPUSAT PADA SISWA DAN KONSTRUKTIVIS

PENDEKATAN PENGAJARAN YANG BERPUSAT  
 PADA SISWA DAN KONSTRUKTIVIS


Pandangan Konstrutivis terhadapa Pembelajaran
Para penganut konstruktivis percaya bahwa mengetahui adalah proses dan bahwa pebelajar masing-masing harus aktif menemukan dan mengubah informasi yang rumit untuk menjadikannya milik sendiri. Pendekatan konstruktivis menekankan pengolahan atas-bawah, dimana siswa mulai dengan soal atau tugas yang rumit dan menemukan pengetahuan dan kemampuan dasar yang dierlukan untuk menyelesaikan soal atau mengerjakan tugas. Pendekatan konstruktivis juga menekankan pembelajaran kooperasi, strategi bertanya atau meneliti, dan kemampuan metakognitif lain.
Pembelajaran penemuan dan penanggaan adalah metode pembelajaran konstruktivis yang didasarkan pada teori pembelajaran kognitif. Pembelajaran bruner menenkankan pembelajaran pribadi aktif, keingintahuan, dan penyelesaian masalah kreatif siswa. Penanggaan, yang didasarkan pada pandangan Vygotsky, memerlukan bantuan  guru bagi siswa pada saat-saat yang sangat penting dalam pembelajaran mereka
Akar Sejarah Konstruktivisme
Pembelajaran sosial, dalam kelompok kooperatif, siswa dapat mendengarkan pembicaraan batin ini dengan lantang dan dapat mempelajari cara yang berhasil menyelesaikan masalah berfikir melalui pendekatan mereka.
Zona Perkembangan Proksimal, konsep utama kedua ialah gagasan bahwa paling balik memelajari konsep yang berada dalam zona perkembangan proksimal mereka. Siswa bekerja dalam zona perkembangan proksimalnya ketika mereka terlibat kedalam tugas yang tidak dapat dikerjakan sendiri, tetapi dapat dikerjakan dengan bantuan teman sebaya atau orang dewasa.
Pemagangan Kognitif, istilah ini merujuk ke proses ketika pebelajar secara bertahap memperoleh keahlian melalui interaksi dengan ahli, entah prang dewasa atau teman sebaya yang lebih tua atau lebih maju.
Pembelajaran Termediasi, prinsip ini digunakan untuk mendukung penggunaan proyek diruang kelas, simulasi, penjajakan dalam komunitas, penulisan untuk pembaca yang sesungguhnya dan tugas otentik lain.
Cara Menggunakan Pembelajaran Kooperasi dalam Pengajaran
Dalam pembelajaran kooperatif, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja bersama untuk membantu belajar satu sama lain. Kelompok pembelajaran kooperatif digunakan dalam pembelajaran penemuan,diskusi, dan studi untuk penilaian. Program pembelajaran kooperasi seperti Divisi pencapain tim siswa (STAD – Student Teams Achievement division) berhasil karena hal itu memberi imbalan atas upaya dan peningkatan kelompok maupun perorangan dank arena kelompok bertanggung jawab atas pembelajaran masing-masing setiap anggota kelompok.
Cara Mengajarkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah dan Berfikir
Kemampuan menyelesaiakan soal diajarkan melalui beberapa langkah, yang meliputi misalnya analisis sarana tujuan dan penyajian masalah. Penyelesaian masalah kreatif memerlukan masa inkubasi, penangguhan penilaian , iklim yang kondusif, analisis permasalahan, penerapan kemampuan berpikir, umpan balik. Kemampuan berpikir meliputi misalnya perencanaan, penggolongan, pemikiran yang berbeda, idetifikasi asumsi, identifikasi informasi yang menyesatkan, dan perumusan pertanyaan. Kemampuan berfikir dapat diajarkan memalui program seperti pengayaan saran ; menciptakan budaya berfikir diruang kelas adalah teknik lain yang bermanfaat.
Strategi umum penyelesaian masalah. Bransford dan Stein (1993) mengembangkan dan mengevaluasi strategi lima langkah yang disebut IDEAL:
I           Identifikasi permasalahan dan peluang
D         Definisikan sasaran dan sajikan masalahnya
E          Eksplorasi atau jajaki sejumlah strategi yang mungkin
A         Antisipasi hasil dan tindakan
L          Lihat kembali dan pelajari

Referensi :
Slavin, RE. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Pendekatan Pengajaran yang Berpussat Pada Siswa dan Konstruktivis. Jakarta : PT Indeks



Comments