(RESUME) UJIAN TERSTANDARISASI DAN AKUNTABILITAS


UJIAN TERSTANDARISASI DAN AKUNTABILITAS
Pengertian Ujian Terstandarisasi dan Cara Penggunaannya
Istilah terstandarisasi menggambarkan ujian yang seragam dalam isi, penyelenggaraan dan penilaian. Oleh karena itu dimungkinkan perbandingan hasilnya diseluruh kelas, sekolah dan distrik sekolah. Ujian terstandarisasi seperti SAT dan CTBS mengukur kinerja atau kemampuan masing-masing siswa terhadap standar atau norma yang telah ditentukan untuk banyak siswa lain didistrik sekolah, Negara bagian atau bangsa yang menjadi sasaran penyusunan masing-masing ujian. Nilai ujian terstandarisasi digunakan untuk pemilihan dan penempatan. Seperti kenaikan kelas atau penerimaan di perguruan tinggi; untuk diagnosis dan perbaikan, untuk evaluasi kemahiran dan kemajuan siswa dalam bidang muatan pelajaran; dan untuk evaluasi strategi pengajaran , guru dan sekolah.
Jenis Ujian Terstandarisasi yang Diberikan
Ujian bakat seperti kecerdasan umum dan ujian multifaktor memperkirakan kemampuan umum siswa dan kesiapannya untuk belajar. Ujian IQ yang diberikan kepada perorangan atau kelompok mencoba untuk mengukur kecerdasan masing-masing dalam wilayah kognitif. Ujian pencapaian menilai kemahiran siswa dalam berbagai mata pelajaran. Untuk diagnostik difokuskan pada mata pelajaran tertentu untuk menyingkap kekuatan dan penguasaan. Ujian acuan norma menafsirkan nilai dalam perbandingan dengan nilai peserta lain yang mengikuti ujian tersebut, dan nilai acuan kriteria menafsirkan nilai berdasrakan kriteria kinerja yang sudah tetap.
Cara Menafsirkan Ujian Terstandarisasi
Nilai yang berasal dari nilai mentah meliputi persentil, yaitu presentase nilai dalam kelompok yang berada dibawah nilai tertentu; ekuivalen kelas yaitu kelas dan bulan dimana nilai tertentu diangggap melambangkan kinerja khas; nilai standar yaitu kinerja siswa dalam kaitannya dengan pendistribusian nilai normal. Nilai standar meliputi stanine (yang didasarkan pada devisiasi standar nilai), ekuivalen kurva normal (yang didasarkan pada perbandingan nilai dengan pendistribusian normal), dan nilai-z (keberadaan nilai diatas atau dibawah nilai tengah).


Masalah Terkait Ujian Terstandarisai dan Ujian Ruang Kelas
Ujian dan soal-soal ujian harus mempunyai validitas, yaitu kualitas ujian yang dimaksudkan untuk diujikan. Validitas prediktif berarti bahwa ujian tersebut dengan tepat memperlihatkan kinerja pada masa depan. Kehandalan berarti bahwa hasil ujian tidak berubah ketika ujian diberikan ditempat atau pada waktu yang berbeda. Ketidakadilan ujian dalam dalam setiap bentuknya membahayakan validitas. Masalah–masalah lain yang terkait dengan ujian terstandarisasi meliputi etika materi ujian, persiapan siswa untuk menghadapi ujian, penggunaan nilai ujian, hubungan dengan kurikulum, dan penyelenggaraan ujian dengan komputer.
Akuntabilitas Pengajar atas Pencapaian Siswa
Pendidik semakin bertanggung jawab atas pencapaian siswa. Nilai ujian sering digunakan dalam pembuatan keputusan mengenai pekerjaan, pemecatan, dan promosi pendidik. Kritikus mengatakan bahwa membuat guru bertanggung jawab atas perolehan siswa itu tidak adil karena adanya titik awal siswa yag berbeda dan dapat mendorong pengajaran yang berdasarkan ujian atau penerapan kebijakan secara palsu menaikan nilai terstandarisasi. Salah satu manfaat akuntabilitas yaitu dapat meningkatkan tekanan pada sekolah untuk memusatkan perhatian pada siswa yang mungkin justru terabaikan. Karena ujian akuntabilitas berdasarkan standar mengenai apa yang harus dipelajari, maka ujian ini dapat membantu mengklarifikasi sasaran pembelajaran.

Referensi :
Slavin, RE. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Ujian Terstandarisasi dan Akuntabilitas. Jakarta : PT Indeks

Comments