(RESUME) LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF


LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
Pengertian Lingkungan Pembelajaran yang Efektif
Penciptaan lingkungan pembelajaran yang efektif melibabtkan strategi yang digunakan guru untuk mempertahankan perilaku yang pantas dan menanggapi perilaku buruk di ruang kelas. Upaya agar siswa tetap tertarik dan terlibat dari ketersediaan memperlihatkan antusiasme berperan penting untuk mencegah perilaku buruk. Penciptaan lingkungan pembelajaran yang efektif adalah masalah mengetahui beberapa teknik yang dapat dipelajari dan diterapkan guru.
Dampak Waktu pada Pembelajaran
Metode memaksimalkan waktu yang dialokasikan meliputi upaya mencegah awal pengajaran yang terlambat dan pengakhiran dini, mencegah gangguan, menangani prosedur rutin dengan mulus dan cepat, meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk disiplin, dan menggunakan waktu sibuk dengan efektif. Waktu sibuk atau waktu penugasan adalah waktu yang benar-benar digunakan masing-masing siswa untk menyelesiakan pekerjaan yang ditugaskan. Guru dapat memaksimalkan waktu sibuk dengan memberikan pelajaran yang memikat, mempertahankan momentum, mempertahankan kemulusan pengajaran, mengelola peralihan, mempertahankan focus kelompok, menerapkan kejelian, dan menggunakan tugas secara tumpang tindih. Diruang kelas yang berpusat pada siswa, pengelolaan ruang kelas lebih memungkinkan munculnya partisipasi, dengan siswa yang terlibat menetapkan standar perilaku; namun, peraturan masih diperlukan dan harus dikomusikasikan secara konsisten dan ditegakkan. 

Praktik yang Mempunyai Andil bagi Pengelolaan Ruang Kelas yang Efektif
Praktik yang memberikan andil pada pengelolaan ruang kelas yang efektif meliputi upaya memulai tahun ajaran dan menyusun peraturan dan prosedur dengan tepat. Peraturan dan prosedur kelas hendaknya disampaikan dengan jelas kepada siswa dan diterpkan dengan segera dan adil.
Beberapa Strategi untuk Mengelola Perilaku Buruk yang Rutin
Salah satu prinsip disiplin diruang kelas ialah pengelolaan yang baik terhadap perilaku buruk yang rutin. Prinsip intervensi yang paling sedikit berarti enggunakan metode paling sederhana yang akan berhasil. Ada kesinambungan strategi mulai dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak menggangu: pencegahan perilaku buruk; isyarat nonverbal seperti kontak mata yang dapat menghentikan perilaku buruk yang kecil; pujian terhadap siswa lain yang berperilaku baik; peringatan lisan sederhana yang langsung diberikansetelah siswa berperilaku buruk; pengulangan peingatan lisan; dan penarapan konsekuensi ketika siswa menolak untuk taat. Untuk masalah perilaku yang parah harus diterapkan konsekuensi yang cepat dan pasti. Panggilan terhadap orangtua siswa dapat efektif.
Pengguaan Analisis Perilaku Terapan untuk Mngelola Masalah Perilaku yang Lebih Parah
Penguatan (reinforce) yang paling lazim atas perilaku buru yang rutin Maupin serius ialah perhatian dari guru ataupun teman sebaya. Ketika siswa berperilaku buruk untuk mendapatkan perhatian guru, salah satu strategi yang efektif ialah memberiakn perhatian ke perilaku yang benar sambil mengabaikan perilaku yang buruk sebanyak mungkin; omelan sering berperan sebagai pengutan perilaku yang buruk.
Strategi pengelolaan perilaku perorangan bermanfaat bagi siswa yang mempunyai masalah perilaku tetap disekolah. Setelah menentukan perilaku garis dasar, guru memilih penguatan seperti pujian lisan atau imbalan kecil yang berwujud, dan penghukuman seperti penyingkiran (menjauhkan seorang anak dari situasi yang menguatkan perilaku yang buruk). Guru juga menetapkan kriteria untuk menerapkan penguatan dan hukuman.
Strategi pengutan berbasis keluarga dapat saja melibatkan pemberian kartu laporan harian atau mingguan kepada siswa untuk dibawa pulang dan meminta orangtua memberikan imblan berdasarkan laporan ini. Langkah untuk menciptakan program seperti itu meliputi penentuan perilaku yang akan digunakan bagi kartu laporan harian dan penjelasan program tersebut kepada orangtua.
Program Kesalingbergantungan Kelompok Adalah Program yang Memberikan Imbalan kepada Seluruh Kelompok Berdasarkan Perilaku Anggota Kelompok.
Salah satu keberatan terhadap tekni pengelolaan perilaku ialah bahwa hal itu dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan siswa secara berlebihan. Strategi pengelolaan perilaku hendaknya selalu menekankan pujian dan penguatan, dengan menjadikan hukuman sebagai pilihan terakhir.


Pencegahan Masalah Perilaku yang Parah
Ada beberapa metode yang pasti mencegah kenakalan, tetapi beberapa prinsip umum meliputi upaya menguungkapkan dengan jelas dan menegakakkan dengan konsisten peraturan kelas, mengurangi kemangkiran jika memungkinkan, menghindari penggunaan pengelompokan kemampuan antar kelas, menggunakan strategi pengelolaan ruang kulas preventif, melibatkan orangtua kedalam setiap tanggapan atas perilaku buruk yang parah, menggunakan mediasi teman sebaya, menghindari penggunaan skorsing, menerapkan hanya hukuman singkat, dan menggabungkan kembali siswa setelah hukuman. Periksa dan hubungi adalah salah satu program yang menggabungkan banyak aspek prinsip ini.

Referensi:
Slavin, RE. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Lingkungan Pembelajaran yang Efektif. Jakarta : PT Indeks


Comments