KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Sholawat serta salam
semoga selalu tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan kejaman yang penuh cahaya
ini, dari zaman jahiliyah kezaman yang penuh berkah ini. Terselesaikannya tugas
ini bukan karna pemikiran kami sendiri melainkan bantuan dari banyak pihak,
maka dari itu kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pihak – pihak
yang telah membantu menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kasih juga tidak
lupa kami haturkan kepada Pa Dadang Sudrajat, M.Pd. bersama tim, selaku dosen
mata kuliah psikologi pendidikan yang telah memberikan materi – materi sehingga
kami mengerti tentang psikologi pendidikan khususnya materi teori pembelajaran
perilaku. Selanjutnya kami berharap semoga makalah yang kami tulis ini dapat
bermanfaat bagi diri pribadi dan bagi para pembaca. Semoga kami menjadi mahasiswa
yang lebih aktif dalam menulis bukan sekedar menyelesaikan tugas semata. Sekian
Hormat kami
penulis
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar …………………………..…………………………… 1
Daftar
isi ………………………………………………………………. 2
BAB
I PENDAHULUAN …………….………………………………. 3
A. Latar
Belakang ………………………………………………………. 3
B. Rumusan
Masalah ……………………………………………………. 3
BAB
II PEMBAHASAN ……………………………..……………….. 4
1. Pengertian
teori pembelajaran ……………………………………….. 4
2. Sejarah
teori pembelajaran …………………………………………… 6
3. Prinsip-prinsip
teori pembelajaran ………………………………….… 6
4. Sumbangan
teori pembelajaran ………………………………………... 7
BAB
III PENUTUP ……………………………………………………... 10
Kesimpulan
………………………………………………………………. 10
Daftar
pustaka ……………………………………………………………. 11
Lampiran
…………………………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dunia
pendidikan di Indonesia memiliki landasan hukum atau Undang-undangnya sendiri
yakni UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat 1 UU
No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Berdasarkan landasan tersebut sebagi
pendidik / calon pedidik tentunya harus memhami tentang sifat, watak, perilaku,
bakat, keahlian anak didiknya agar mampu mengarahkan anak didiknya menjadi anak
didik yang sesuai dengan landasan pendidikan UU No 20 tahun 2003 tentang
SISDIKNAS Pasal 1 ayat 1. Untuk mewujudkan semua itu maka calon pendidik atau
pendidik harus mengerti tentang teori pembelajaran perilaku, yang dimana teori
tersebut memuat berbagai macam ilmu yang bisa dipergunakan dalam memahami
tingkah laku anak didik kelak. Dewasa ini banyak anak-anak yang pintar dalam segi
akademik tetapi kurang dari segi perilaku, maka dari itu sangat penting bagi
calon pendidik ataupun pendidik memahami tentang teori pembelajaran perilaku
agar anak didiknya tidak hanya pandai dari segi akademik saja tetapi baik juga
dari segi perilaku. Melalui makalah ini kami akan menjelaskan tentang teori
pembelajaran perilaku, sejarah teori pembelajaran perilaku, prinsip-prinsip
pembelajaran dan sumbangan teori pembelajaran perilaku tentang pembelajaran
terhadap manusia yang diharapkan mampu menjawab tantangan dan memberikan solusi
kepada para calon pendidik agar siap dalam proses pembelajaran kelak sehingga
peserta didik tidak hanya pandai dari segi akademik saja, melainkan berimbang
dengan perilakunya.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan teori
pembelajaran ?
2.
Bagaimana sejarah teori pembelajaran
perilaku ?
3.
Apa saja prinsip – prinsip pembelajaran
prilaku ?
4.
Sumbangan teori pembelajaran sosial
seperti apakah yang berguna bagi pemahaman kita tentang pembelajaran manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Teori Pembelajaran
Pengertian
teori pembelajaran menurut para ahli.
a. Undang-Undang
No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 Pembelajaran merupakan sebuah proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar.
b. Dimyati
dan Mudjiono
Pembelajaran merupakan aktivitas
pendidik atau guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta
didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang
disediakan.
c. Warsita
Pembelajaran merupakan suatu bentuk
usaha dalam membuat peserta didik agar mau belajar atau suatu bentuk aktivitas
untuk membelajarkan peserta didik
d. Sudjana
Pembelajaran ialah setiap upaya yang
sistematik dan sengaja untuk menciptakan kegiatan interaksi yang edukatif
antara guru dan peserta didik.
e. Corey
Pembelajaran merupakan proses dimana
suatu lingkungan secara disengaja dikelola untuk menghasilkan respon terhadap
situasi dan kondisi tertentu yang mana pembelajaran ini merupakan substansi
dari pendidikan.
f. Trianto
Pembelajaran adalah salah satu aspek
dari kegiatan manusia secara kompleks yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan
atau dijabarkan. Secara lebih simpel, pembelajaran merupakan produk dari
interaksi yang berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman. Secara umum,
pembelajaran ialah usaha yang dilakukan secara sadar yang dilakukan seorang
pendidik untuk membelajarkan peserta didiknya dengan memberikan arahan sesuai
dengan sumber-sumber belajar lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yang
diinginkan.
g. Slavin
Pembelajaran merupakan perubahan
tingkah laku seseorang individu yang disebabkan oleh sebuah pengalaman.
h. Knowles
Pembelajaran merupakan cara
pengkoordinasian peserta didik untuk menggapai tujuan dari pendidikan.
i.
Munif Chatib
Pembelajaran merupakan suatu proses
transfer ilmu dari dua arah yakni antara pendidik (sebagai sumber ilmu atau
informasi) dan peserta didik (sebagai penerima informasi).
j.
Syaiful Sagala
Pembelajaran ialah membelajarkan
peserta didik dengan menggunakan atau menerapkan asas pendidikan ataupun teori
belajar yang mana pembelajaran merupakan penentu terpenting dan utama dalam
keberhasilan pendidikan.
k. Rahil
Mahyuddin
Pembelajaran merupakan sebuah proses
perubahan tingkah laku yang didalamnya melibatkan keterampilan keognitifyakni
penguasaan terhadap ilmu dan perkembangan keterampilan yang intelek.
l.
Achjar Chalil
Pembelajaran ialah sebuah proses
interaksi antara siswa dengan gurunya dan sumber belajar terhadap lingkungan
belajar.
m. Woolfolk
Pembelajaran bisa berlaku jika
sebuah pengalaman menghasilkan perubahan yang kekal dalam tingkah laku dan
pengetahuannya.
n. G. A.
Kimble
Pembelajaran adalah perubahan yang
kekal secara relatif dalam upaya tingkah laku akibat dari latihan yang
diperkuat.
o. Oemar
Hamalik
Pembelajaran merupakan kombinasi
yang tertata meliputi segalaunsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur
yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Beliau
mengemukakan tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran, yaitu:
- Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.
- Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.
- Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa pengertian pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.
2. Sejarah Teori Pembelajaran
Perilaku
Riset awal tentang pembelajaran memelajari dampak
rangsangan pada perilaku refleks. Salah seorang peneliti awal yang terpenting
adalah Ivan Pavlov. Di antara peneliti kemudian hari, B.F Skinner dianggap penting.
a.
Pavlov:
Pengkondisian Klasik
Ivan Pavlov menyumbangkan gagasan
tentang pengkondisian klasik, dimana rangsangan netral dapat memperoleh
kemampuan menimbulkan tanggapan perilaku dengan menggabungkannya dengan
rangsangan tanpa pengkondisian yang memicun tindakan refleks.
b. Skinner:
Pengkondisian Operant
B.F.
Skinner melanjutkan studi tentang hubungan antara perilaku dan konsekuensi. Dia
menjelaskan pengkondisian operant, dimana penguatan dan penghukuman membentuk
perilaku.
3. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Perilaku
Prinsip pembelajaran perilaku meliputi peran konsekuensi,
penguatan (reinforcer), penghukuman (punisher), kesegaran
konsekuensi (immediacy of consequence), pembentukan (shaping),
kepunahan (extinction), jadwal penguatan schedule of reinforcement),
ketahanan (maintenance), dan peran anteseden (role of antecedent).
1. Peran
konsekuensi yang
menyenangkan memperkuat prilaku; konsekuensi yang tidak menyenangkan
memperlemahnya. Dengan kata lain, konsekuensi yang menyenangkan meningkatkan frekuensi
seseorang terlibat ke dalam suatu perilaku, sedangkan konsekuensi yang tidak
menyenangkan mengurangi frekuensi suatu prilaku.
2. Penguatan meningkatkan frekuensi perilaku dan
penghukuman mengurangi frekuensinya. Penguatan dapat bersifat primer atau skunder,
positif atau negatif. Prinsip Premack menyatakan bahwa cara meningkatkan
kegiatan yang kurang dinikmati ialah mengaitkannya dengan kegiatan yang lebih
dinikmati.
3. Penguatan
intrinsik dan penguatan ekstrinsik, Penguatan intrinsik (intrinsic reinforce) adalah imbalan
yang melekat pada perilaku itu sendiri. Penguatan ekstrinsik (exstrinsic
reinforce) adalah pujian atau imbalan.
4. Penghukuman, Hukuman meliputi pelemahan
perilaku dengan memperkenalkan konsekuensi yang tidak disukai atau
menghilangkan penguatan. Hukuman dapat mempunyai dua hukum utama, yaitu
Hukuman pemberlakuan Ialah penggunaan konsekuensi yang tidak menyenangkan, atau
rangsangan ang tidak disukai(aversive stimuli), seperti ketikan seorang siswa
diomeli. Hukuman pencabutan Ialah penarikn kembali konsekuensi yang
menyenangkan. Contoh meliputi kehilangan hak istimewa.
5. Kesegaran
konsekuensi, perilaku
belajar yang segera diikuti konsekuensiakan lebih berpengaruh dari perilaku
yang disertai konsekuensi yang lambat.
6. Pembentukan, Pembentukan melalui umpan balik
yang tepat waktunya pada masing-masing tahap tugas adalah praktik
pengajaran efektif yang didasarkan pada teori pembelajaran perilaku.
7. Kepunahan, Kepunahan adalah penghilang
perilaku yang melemah dan perlahan-lahan ketika penguatan ditarik kembali.
8. Jadwal
penguatan, Jadwal
penguatan digunakan untuk meningkatkan probabilitas, frekuensi, atau ketahanan
perilaku yang diinginkan. Jadwal penguatan dapat didasarkan pada rasio atau
interval dan dapat bersifat tetap atau bervariasi. Dan ini adalah pola
tanggapan tertentu selama penguatan dan kepunahan mencirikan masing-masing
keempat jenis jadwal.
JADWAL
|
DEFINISI
|
POLA
TANGGAPAN
|
|
Selama
Penguatan
|
Selama
Kepunahan
|
||
Rasio
Tetap
|
Jumlah
perilaku tetap yang diperlukan untuk memperoleh penguatan
|
Tingkat
tanggapan tetap; berhenti setelah penguatan
|
Penurunan
pesat tingkat tanggapan setelah jumlah tanggapan yang diperlukan berlalu
tanpa penguatan
|
Rasio
Variabel
|
Jumlah
perilaku tidak tetap yang diperlukan untuk memperoleh penguatan
|
Tingkat
tanggapan tetap dan tinggi
|
Tingkat
tanggapan bertahan tinggi dan kemudian turun
|
Interval
Tetap
|
Jumlah
waktu tetap yang berlalu sebelum penguatan tersedia
|
Tingkat
tidak tetap, dengan kecepatan tinggi pada akhir masing-masing interval
|
Penurunan
pesat tingkat tanggapan setlah interval berlalu tanpa penguatan
|
Interval
variable
|
Jumlah
waktu tidak tetap yang berlalu sebelum penguatan tersedia
|
Tingkat
tanggapan tetap dan tinggi
|
Penurunan
perlahan tingkat tanggapan
|
9. Ketahanan
10. Peran
Anteseden,
Rangsangan antesenden berperan sebagai isyarat yang menunjukkan perilaku mana
yang akan dikuatkan atau dihukum. Diskriminasi adalah penggunaan isyarat untuk
mendeteksi perbedaan antara situasi-situasi rangsangan, sedangkan generalisasi
adalah tanggapan atas kemiripan antar rangsangan. Generalisasi adalah
pengalihan atau pemindahan perilaku yang dipelajari dalam satu kondisi ke
kondisi lain.
4. Sumbangan Teori Pembelajaran Sosial
bagi Pemahaman Kita tentang Pembelajaran Manusia
Teori pembelajaran sosial didasarkan pada pengakuan peran
penting pembelajaran pengamatan dan pembelajaran pengaturan diri. Bandura
mencatat bahwa pembelajaran melalui peniruan langsung atau tidak langsung
meliputi empat tahap: memberikan perhatian, mengingat perilaku yang ditiru, mereproduksi
perilaku, dan termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut. Bandura
berpendapat bahwa siswa seharusnya diajari mempunyai harapan akan kinerja
mereka sendiri dan menguatkan diri sendiri. Meichenbeum mengusulkan
tahapan-tahap pembelajaran pengaturan diri yang merupakan bentuk perubahan
perilaku kognisi.
Teori
pembelajaran perilaku sangat penting bagi penerapan psikologi pendidikan dalam
pengolahan ruang kelas, disiplin, motivasi, model pengajaran,dan bidang lain.
Ada beberapa langkah-langkah pengaturan diri dalam pengajaran pengaturan diri
diuraikan oleh Meichenbaum (1977) sebagai berikut;
1. Model yang sudah dewasa melakukan
tugas sambil berbicara kepada diri sendiri dengan lantang (Peniruan kognisi).
2. Anak tersebut melakukan tugas yang
sama berdasar pengarahan instruksi orang teladan tersebut (panduan terbuka dan
eksternal).
3. Anak tersebut melakukan tugas sambil
mengajari diri sendiri dengan suara lantang (panduan mandiri yang terbuka).
4. Anak tersebut membisikkan instruksi
tadi kepada diri sendiri ketika dia menyelesaikan tugas (panduan terbuka dan
tidak terdengar pada diri sendiri).
5. Anak tersebut melakukan tugas sambil
memandu kinerjanya melalui percakapan pribadi (instruksi tersembunyi kepada
diri sendiri).
Namun teori pembelajaran perilaku
mempunyai lingkup yang terbatas, dalam arti bahwa teori tersebut hanya
menjelaskan perilaku yang dapat diamati dan dapat diukur secara langsung.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan
belajar. Sejarah teori pembelajaran perilaku yakni Pengkondisian Klasik dan
Pengkondisian Operant yang dikemukakan oleh Ivan Pavlov dan BF Skinner. Banyak
sekali prinsip – prinsip yang ada pada teori pembelajaran, Prinsip pembelajaran
perilaku meliputi peran konsekuensi, penguatan (reinforcer), penghukuman
(punisher), kesegaran konsekuensi (immediacy of consequence),
pembentukan (shaping), kepunahan (extinction), jadwal penguatan schedule
of reinforcement), ketahanan (maintenance), dan peran anteseden (role
of antecedent). Teori pembelajaran sosial didasarkan pada pengakuan peran
penting pembelajaran pengamatan dan pembelajaran pengaturan diri. Teori
pembelajaran perilaku sangat penting bagi penerapan psikologi pendidikan dalam
pengolahan ruang kelas, disiplin, motivasi, model pengajaran,dan bidang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Noval. (2015). Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli. Diakses dari :
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/15-pengertian-pembelajaran-menurut-para.html
E.Slavin, R. (2011). Psikologi pendidikan (teori dan praktek).
Jakarta : PT Indeks
Rurul, A.(2013) . Teori Pembelajaran Perilaku. Diakses
dari :
http://azmikonselor.blogspot.co.id/2013/12/resume-bab-v-teori-pembelajaran-prilaku_4.html
LAMPIRAN
*dari kiri : Fakhri , Via, Akhmad,
Teguh IWB
Comments
Post a Comment