TEGUH
ILLAHI WIDIYANTO BUDIMAN (1500670)
KELAS
A PGSD PENJAS
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
“BAHASA
INDONESIA”
KULIAH
UMUM DAN SEMINAR NASIONAL
Oleh Sandrey Tantra Paramitha, SSi, M,Pd
Tema : Penyalahgunaan Doping Pada Atlit Dalam
Olahraga Prestasi
DOPING
Doping berasal dari kata dope yang di
artikan obat bius, kata dope digunakan oleh suku kattern di Afrika Selatan
untuk nama minuman beralkohol yang biasa mereka pakai dalam acara esta
tradisional.
doping adalah
penggunaan zat kombinasi opimin dan narkotika untuk meningkatkan prestasi
olahraga.
Menurut
IOC (Komite Olimpiade Internasional) pada tahun 1990, doping adalah upaya
meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam
olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis. Alasannya terutama mengacu
pada ancaman kesehatan atas obat peningkat performa, kesamaan kesempatan bagi
semua atlet dan efek olahraga "bersih" (bebas doping) yang patut dicontoh
dalam kehidupan umum.
Jenis-jenis Doping
- Stimulants
Stimulan
adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kewaspadaan
dengan meningkatkan gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi
otak. Dengan berkerja pada sistem saraf pusat, stimulan bisa merangsang tubuh
baik secara mental dan fisik. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam latihan pada tingkat yang optimal, menekan kelelahan tempur dan
nafsu makan.
- Narcotic Analgesics
Analgesik
narkotik biasanya mengambil bentuk obat penghilang rasa sakit yang bekerja pada
otak dan sumsum tulang belakang untuk mengobati rasa sakit yang terkait dengan
stimulus yang menyakitkan. Akibatnya, atlet mungkin memiliki rasa aman yang
palsu, dan dengan terus melatih dan bersaing, resiko kesehatan menjadi
meningkat. Oleh karena itu obat ini dilarang digunakan dalam kompetisi.
3.
Cannabinoids
Cannabinoids
adalah bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman ganja yang menyebabkan
perasaan relaksasi. Contohnya adalah hashis, minyak hashis, marijuana.
Marijuana umumnya tidak dianggap meningkatkan kinerja, tapi dilarang karena
penggunaannya merusak citra olahraga. Ada juga faktor keamanan terlibat karena
penggunaan ganja dapat melemahkan kemampuan atlet, sehingga mengorbankan
keselamatan atlet dan pesaing lainnya. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan
waktu pemulihan mereka setelah latihan, meningkatkan denyut jantung mereka,
mengurangi kelemahan mereka. Obat ini Dilarang dalam kompetisi
4.
Anabolic Agents
Anabolik
steroid androgenik (AAS) adalah versi sintetis dari hormon testosteron.
Testosteron adalah hormon kelamin laki-laki ditemukan dalam jumlah besar pada
kebanyakan laki-laki dan di beberapa perempuan. Atlet menggunakannya untuk
meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, mengurangi jumlah waktu yang diperlukan
untuk pulih setelah latihan,dan untuk melatih lebih keras dan untuk jangka
waktu yang lama. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi
5.
Peptides Hormones
Hormon
peptida adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh ,dan setelah
beredar melalui darah, dapat mempengaruhi organ-organ dan jaringan lain untuk
mengubah fungsi tubuh. Atlet menggunakannya untuk merangsang produksi hormone
alami, meningkatkan pertumbuhan otot dan kekuatan, dan meningkatkan produksi
sel darah merah yang bisa meningkatkan kemampuan darah untuk membawa oksigen.
Obat ini filarang di dalam dan di luar kompetisi
6.
Beta-2 Agonists
Beta-2
agonis adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati asma dengan relaksasi
otot-otot yang mengelilingi jalan napas dan membuka saluran udara. Atlet
menggunakannya untuk meningkatkan ukuran otot mereka dan mengurangi lemak
tubuh. Bila dimasukan melalui mulut atau pun dengan suntikan, Beta-2dapat
memiliki efek stimulasi yang kuat. Obat ini dilarang di dalam dan di luar
kompetisi
7.
Masking Agents
Agen
masking adalah produk yang berpotensi dapat menyembunyikan keberadaan zat
terlarang dalam urin atau sampel lainnya. Atlet memang menggunakannya untuk
menyembunyikan penggunaan zat terlarang dalam proses pengujian. Obat ini
dilarang di dalam dan di luar kompetisi
8.
Glucocorticosteroids
Dalam
pengobatan konvensional, glukokortikosteroid digunakan terutama sebagai obat
anti-inflamasi dan untuk meringankan rasa sakit. Mereka umumnya digunakan untuk
mengobati asma, demam, peradangan jaringan dan rheumatoid arthritis. Atlet
menggunakanya biasanya untuk menutupi rasa sakit yang dirasakan dari cedera dan
penyakit. Obat ini dilarang di dalam kompetisi saja.
Lembaga Anti Doping
Lembaga
anti doping Indonesia (Indonesia)
World anti-Doping Agency (Organisasi dunia)
Reorientasi Fungsi dan Peran Olahraga bagi
Kesejahteraan Hidup Masyarakat Indonesia
Oleh
Prof. Dr. Adang Suherman, M.A
Pendidikan
Jasmani Physical education
Pendidikan
Education
Jasmani
Physic ; raga ; tubuh
Olahraga
sport
Olah
Cultivation ; education
Raga
Physic ; jasmani ; tubuh
Olahraga
Pendidikan , rekreasi, prestasi
UU NO 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan
nasional pasal 1 ayat 11, 12, 13
·
Men sana in corpore sano atau a healthy
body leds to a healthy mind
·
Aktivitas jasmani dapat memicu pelepasan
BONF, yaitu suatu protein yang dijuluki sebagai “miracle-growth for the brain”
·
Aktivitas jasmani dapat memicu pelepasan
neurotrofin, NGF, meningkatkan pertumbuhan, mempengaruhi suasana hati,
menyyimpan memori dan meningkatkan koneksi antar neuron, struktur otak serta
efisiensi.
Dari segi ekonomi
Satu dasar investasi dalam aktivitas jasmani ( waktu
dan alat-alat) menghasilkan penghematan 320 dollar untuk biaya pengobatan
pertahun.
Comments
Post a Comment