MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIK PENJASORKES
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi sebagian tugas dalam Mata Kuliah Media Pembelajaran dan TIK
Penjasorkes, yang diampu oleh Dra. Lilis Komariyah, M.Pd
Oleh
:
Nama NIM
1. Asep
Purnama 1500657
2. Andi
Suprayogi 1500546
3. Fakhri
Auzan Hibaturrohma 1500508
4. Irvan
Hilmi Suryaman 15
5. Teguh
Illahi Widiyanto Budiman 1500670
PROGRAM
STUDI PGSD PENDIDIKAN JASMANI
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas laporan penelitian ini. Sholawat serta salam semoga
selalu tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah
membawa kami dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang penuh cahaya ini, dari
zaman jahiliyah kezaman yang penuh berkah ini. Terselesaikannya tugas ini bukan
karna pemikiran kami sendiri melainkan bantuan dari banyak pihak, maka dari itu
kami mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Dra. Lilis Komariyah,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Media Pembelajaran dan TIK Penjasorkes bersama
tim dosen lain yang telah memberikan materi – materi sehingga kami mengerti tentang
media pembelajaran dan TIK Penjasorkes. Terima kasih juga kami sampaiakan
kepada para penulis yang telah memposting artikel-artikelnya di internet
sehingga kami bsa jadikan referensi penulisan makalah ini. Selanjutnya kami berharap
semoga makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi diri pribadi dan bagi
para pembaca. Semoga kami menjadi mahasiswa yang lebih aktif dalam menulis
bukan sekedar menyelesaikan tugas semata. Sekian
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ………………………………………………..……………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………..……………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..…………… 1
A. Latar
Belakang ……………………………………………………………… 1
B. Rumusan
Masalah ………………………………………………………….. 2
C. Tujuan
………………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN………. …………………………………………………... 3
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………….. 9
a. Kesimpulan
…………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Istilah media berasal dari bahasa
latin, yaitu medium yang memiliki arti perantara. Dalam Dictionary of
Education, disebutkan bahwa media adalah bentuk perantara dalam berbagai jenis
kegiatan berkomunikasi. Sebagai perantara, maka media ini dapat berupa koran,
radio, televisi bahkan komputer.
Gagne menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar. Lebih lanjut, Briggs menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Definisi tersebut mengarahkan kita untuk menarik suatu simpulan bahwa media adalah segala jenis (benda) perantara yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada orang yang membutuhkan informasi. Lebih lanjut, dalam proses pembelajaran dikenal pula istilah media pembelajaran.
Suyitno (1997) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu peralatan baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi sebagai belajar dan alat bantu mengajar. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, maka media belajar ini akan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bahan ajar yang akan disajikan juga memperhatikan karakteristik siswa.
Definisi tersebut mengarahkan kita untuk menarik suatu simpulan bahwa media adalah segala jenis (benda) perantara yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada orang yang membutuhkan informasi. Lebih lanjut, dalam proses pembelajaran dikenal pula istilah media pembelajaran.
Suyitno (1997) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu peralatan baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi sebagai belajar dan alat bantu mengajar. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, maka media belajar ini akan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bahan ajar yang akan disajikan juga memperhatikan karakteristik siswa.
Media yang difungsikan sebagai
sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia
didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak didik
memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam
pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis TIK tersebut,
khususnya menggunakan presntasi power point dimana anak didik mempunyai
keinginan untuk maju, dan juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan memuaskan
dalam perkembangan mereka di kehidupan kelak.
Sasaran penggunaan media adalah agar
anak didik mampu mencipatakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu
yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang
berguna dalam kehidupannya,. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti
dan mamahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka.
Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan alat yang memungkinakn anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibangdingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan.
Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan alat yang memungkinakn anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibangdingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan.
Bertitik
tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak mudah. Media
yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan pertimbangan
bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk
meningkatkan dan memperjelas pemahaman siswa.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan media pembelajaran ?
2. Apa
Kegunaan / fungsi dari media pembelajaran ?
3. Seperti
apa jenis-jenis media pembelajaran berbasis TIK ?
4. Bagaiman
penerapan pembelajaran penjasorkes dengan media pembelajaran TIK ?
5. Apa
Manfaat Media Pembelajaran berbasis TIK dalam Penjasorkes ?
C.
TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah
ini adalah untuk mengetahui seberapa paham mahasiswa mengenai apa yang akan
dipelajarinya di mata kuliah media pembelajaran dan TIK Penjasorkes.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari
bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Sedangkan menurut Brigs (dalam Sadiman,
2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Lain lagi
menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: 3) menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa
dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Berdasarkan definisi tersebut, media
pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari
materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik
perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan
belajar siswa.
Selain itu, media pembelajaran dapat
membangkitkan motivasi dan minat siswa dan juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Maka, dapat ditarik suatu pengertian bahwa
media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa
sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media)
dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
2. Kegunaan / Fungsi Media Pembelajaran
Dalam
proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
sumber ( guru ) menuju penerima ( siswa ).
Secara
rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyaksikan
benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantaraan
gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2. Mengamati
benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,
atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan
kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh
gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung
karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan
slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan
sebagainya.
4. Mendengar
suara yang sukar ditangkap denga telinga secara langsung.Misalnya, rekaman
suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati
dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung kerena sukar
ditangkap.Dengan bantuan gambar, potret, film atau video siswa dapat mengamati
berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
6. Mengamati
peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.Dengan
slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran,
dan sebagainya.
7. Mengamati
dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan menggunakan
model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dsb.
8. Dengan
mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat
dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dsb.
9. Dapat
melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video,
proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya
dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung
beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
10. Dapat
melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan
bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi,
teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu
dihentikan.
11. Mengamati
gerakan-gerakan mesin/alat yan sukar diamati secara langsung. Dengan film atau
video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dsb.
12. Melihat
bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model,
siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13. Melihat
ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.Setelah siswa
melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati
secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film
atau video (memantapkan hasil pengamatan) dapat menjangkau audien yang besar
jumlahnya dan mengamati suatu objek secara serempak.
14. Dapat
belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan
modul atau pengajaran berprogram, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan,
kesempatan, dan kecepatan masingng-masing.
3. Jenis – Jenis Media Pembelajaran
Berbasis TIK
Saat ini, dengan cepatnya teknologi
komunikasi maka semakin banyak pula media komunikasi yang muncul. Pada pembahasan
ini, media komunikasi yang dimaksud adalah media untuk membantu pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Beberapa media yang dimaksud adalah komputer
(internet), peralatan audio seperti tape recorder dan peralatan visual seperti
VCD/DVD
1) KOMPUTER
Perkembangan perangkat komputer saat
ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hampir setiap bulan muncul
genre-genre baru dalam dunia komputer. Sebagai contoh adalah perkembangan
prosessor sebagai otak dalam sebuah komputer mulai dari Intel Pentium 1 sampai
dengan Pentium 4. Sebagian orang belum bisa menikmati kecanggihan Prosesor
Pentium 4, saat ini sudah muncul Centrino bahkan Centrino Duo Core. Belum lagi
sebagian orang berpikir kehebatan Centrino Duo Core, telah muncul pula AMD 690.
Pesatnya perkembangan teknologi komputer ini memang sebagai jawaban untuk akses
data atau informasi. Perubahan di masyarakat yang semakin cepat pada akhirnya
menuntut perkembangan teknologi komputer yang semakin canggih. Saat ini
dibutuhkan akses data yang cepat, sehingga pada akhirnya prosesor yang ada juga
semakin cepat
2) Peralatan
Audio
Perkembangan peralatan audio saat
ini juga mengalami perkembangan yang pesat. Peralatan audio yang di pergunakan
dalam proses bimbingan dan konseling seperti tape recorder. Penggunaan tape recorder
ini antara lain adalah untuk merekam sesi konseling dan memutar kembali
hasil-hasil yang diperoleh selama sesi konseling. Tape recorder membutuhkan
kaset untuk bisa melakukan tindakan perekaman. Kaset memiliki pita magnetik
yang berfungsi untuk menyimpan data atau informasi percakapan.
Saat ini telah berkembang alat perekam yang tidak membutuhkan pita perekam. Alat ini disebut MP3 dan MP4. Pada dasarnya alat ini berfungsi sebagai player, dimana di dalam alat ini terdapat sebuah mini harddisk yang memiliki kapasitas sampai dengan 4 Gb. Sebagai sebuah player, maka alat ini dapat memainkan musik dan dapat dipergunakan untuk merekam suara. Ukuran MP3 dan MP4 saat ini amat kecil jika dibandingkan dengan sebuah mini tape recorder biasa. Seringkali kita jumpai, alat MP3 atau MP4 seukuran sebuah spidol atau ballpoint
Saat ini telah berkembang alat perekam yang tidak membutuhkan pita perekam. Alat ini disebut MP3 dan MP4. Pada dasarnya alat ini berfungsi sebagai player, dimana di dalam alat ini terdapat sebuah mini harddisk yang memiliki kapasitas sampai dengan 4 Gb. Sebagai sebuah player, maka alat ini dapat memainkan musik dan dapat dipergunakan untuk merekam suara. Ukuran MP3 dan MP4 saat ini amat kecil jika dibandingkan dengan sebuah mini tape recorder biasa. Seringkali kita jumpai, alat MP3 atau MP4 seukuran sebuah spidol atau ballpoint
3) Peralatan
Visual
Alat visual dapat bermacam-macam
ragamnya seperti video player dan VCD/DVD player. Pada awalnya, penggunaan
peralatan visual adalah dengan mempergunakan projector. Penggunaan proyektor
ini dipandang tidak efisien, karena dalam proses produksinya membutuhkan
tahapan-tahapan yang panjang. Mulai dari merekam gambar sampai dengan
menampilkan gambar. Bahkan seringkali dijumpai mutu gambar yang tidak bagus dan
bahkan mudah rusak. Sehingga lambat laun peralatan ini mulai ditinggalkan.
Video player dulu merupakan peralatan yang lumayan banyak dipergunakan orang.
Hanya saja, saat ini sudah banyak ditinggalkan karena proses produksinya
tertalu berbelit. Untuk menghasilkan sebuah hasil rekaman yang baik, dibutuhkan
kamera perekam yang lumayan besar dan berat, selain itu kaset yang dipergunakan
juga relatif besar, sehingga dipandang tidak praktis. Terlebih, hasil rekaman
seringkali tidak begitu jernih.Peralatan visual yang sering kita jumpai antara
lain adalah video player atau CD player. Peralatan ini banyak dijumpai karena
memiliki tingkat pengoperasian yang mudah dan memiliki harga yang relatif
murah. Penggunaan video player ini tidak akan bisa lepas dari keberadaan sebuah
disc atau keping VCD/DVD. Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini,
proses perekaman gambar tidak perlu mempergunakan perangkat yang
bermacam-macam. Saat ini telah berkembang alat perekam (handycam) yang secara
langsung dapat merekam gambar langsung ke dalam keping VCD/DVD. Dengan kata
lain, pengoperasian VCD/DVD ke player akan semakinmudah.
Perkembangan teknologi informasi
saat ini, pada akhirnya bertujuan untuk memudahkan konsumen menikmati hiburan
antau informasi dengan efisien. Hal ini pada akhirnya memunculkan
perangkat-perangkat multi media. Teknologi multi media yang berkembang saat ini
sudah demikian canggihnya, sehingga sehingga seringkali konsumen bingun untuk
memilih teknologi apa yang akan dibeli.
Saat ini peralatan komputer yang
dijumpai di pasaran pun sudah mempergunakan teknologi multi media. Dulu,
komputer hanya dipergunakan sebagai alat pengolah data saja. Tetapi selanjutnya
berkembang juga sebagai alat entertainment. Komputer saat ini hampir bisa
dipergunakan untuk membantu segala macam permasalahan manusia, mulai dari
mengolah data sampai dengan memproduksi sebuah tayangan video yang baik.
4.
Penerapan
Pembelajaran Penjasorkes dengan Media Pembelajaran TIK
Pendidikan jasmani merupakan
pendidikan yang melibatkan aktivitas jasmani/gerak dalam pembelajaran sehingga
penggunaan TIK sebagai media dalam pembelajaran dapat membantu guru untuk lebih
mudah menyampaikan materi pembelajaran yang berhubungan dengan gerak.
Penggunaan media dalam pembelajaran pendidikan jasmani bisa berupa slide
presentation, CD-Interaktif, video tutorial, film bertemakan olahraga,
multimedia, jaringan dan lain-lain.
Contoh pemanfaatan TIK sebagai media dalam
pembelajaran pendidikan jasmani yaitu:
1)
Slide
presentation dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pendidikan jasmani
untuk menyampaikan materi terutama yang berhubungan dengan tujuan, penguasaan konsep,
pengertian materi yang diajarkan. Dalam slide presentantion dapat
dikombinasikan dengan gambar-gambar visual yang berhubungan dengan materi
pembelajaran agar menjadi lebih menarik dan pesan yang ingin disampaikan lebih
mudah dimengerti oleh peserta didik.
2)
Video
tutorial juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Beberapa gerakan
dalam olahraga tidak bisa diajarkan bagian-perbagian karena gerakan tersebut
menjadi suatu rangkaian yang cepat. Padahal jika ingin menguasai gerakan
tersebut siswa harus mengetahui tahapan-tahapan atau prosesnya secara perlahan.
Dengan penggunaan video tutorial yang dirancang sedemikian rupa, proses gerakan
yang tidak dapat diamati secara jelas dengan demonstrasi akan dapat diamati
oleh siswa melalui gerakan “slow motion” melalui pemutaran video
tersebut.
3)
Film
bertemakan olahraga. Dewasa ini banyak terdapat film-film yang bertemakan
olahraga. Pemutaran film-film olahraga dapat membantu guru menjelaskan sisi
afektif yang ingin dikembangkan dan dicapai melalui pembelajaran penjas,
seperti kerjasama, disiplin, sikap sportif, tanggungjawab, kerja keras, dan
lain-lain. Melalui pemutaran film tersebut diharapkan siswa dapat mengambil
pesan-pesan yang terkandung di dalamnya terkait sikap afeksi dalam olahraga.
Namun, dalam pemutaran film tersebut guru harus merancang sedimikian rupa,
mulai dari pemilihan film yang akan ditampilkan, menyiapkan lembar kerja siswa
untuk dikerjakan selama proses pembelajaran dll.
5.
Manfaat
Media Pembelajaran Berbasis TIK dalam Penjasorkes
manfaat
praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar
sebagai berikut:
a. Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar.
b. Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsungantara siswa
dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajarsendiri-sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
Sedangkan
secara lebih spesifikasi manfaat media pembelajaran yang telah terakumulasi
dari beberapa pakar adalah :
1. Penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan. Dengan bantuan media pembelajaran,
penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi
terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi,
sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup,
tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media akan terjadinya komukasi
dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi
dalam waktu dan tenaga. Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai
secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus
menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian
menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap
materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal
dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan
kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media
pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Media
pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung
seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan
waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media
dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai
ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah
peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Guru dapat berbagi peran
dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada
aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa,
pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
9. Memberikan
pengalaman- pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk
belajar.
10. Menyajikan
informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut
kebutuhan.
11. Mengontrol
arah maupun kecepatan belajar siswa.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat
berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Jenis-
jenis Beberapa media adalah komputer
(internet), peralatan audio seperti tape recorder dan peralatan visual seperti
VCD/DVD.
Pendidikan jasmani merupakan
pendidikan yang melibatkan aktivitas jasmani/gerak dalam pembelajaran sehingga
penggunaan TIK sebagai media dalam pembelajaran dapat membantu guru untuk lebih
mudah menyampaikan materi pembelajaran yang berhubungan dengan gerak.
Penggunaan media dalam pembelajaran pendidikan jasmani bisa berupa slide
presentation, CD-Interaktif, video tutorial, film bertemakan olahraga,
multimedia, jaringan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
W, Indah.(2012). Media Pembelajaran Berbasis TIK. [Online]. Diakses dari : http://iwulan.blogspot.co.id/2012/02/media-pembelajaran-berbasis-tik.html
E,
Dedeh.(2015). Peranan TIK dalam
Pembelajaran Penjas. [Online]. Diakses dari : http://erawatidedeh.blogspot.co.id/2015/02/peranan-tik-dalam-pembelajaran-penjas.html
S,
Andi .(2008). Modifikasi Pembelajaran
Pendidikan. [Online]. Diakses dari : http://pojokpenjas.blogspot.co.id/2008/12/modifikasi-pembelajaran-pendidikan.html
D,
Idrus.(2011). Pengertian Media
Pembelajaran. [Online]. Diakses dari : http://drusminto.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-media-pembelajaran.html
S,
Asep.(2013). Media Pembalajaran Penjas.
[Online]. Diakses dari : https://materipenjasorkes.blogspot.co.id/2013_03_01_archive.html
Mau tanya buku referensi dari TIK penjas apa ya?
ReplyDelete