TEKNIK-TEKNIK
DASAR PEMAHAMAN INDIVIDU
Dalam bimbingan dan
konseling, sebagai seorang konselor hendaknya mengetahui teknik-teknik
pemahaman kepada individu. Melakukan pemahaman terhadap individu merupakan
suatu langkah yang harus dilakukan oleh seorang konselor, karena untuk
menentukan bantuan yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan individu perlu
dilakukan pemahaman akan sifat-aifat ataupun masalah yang sedang dialami oleh
individu sehingga jenis bantuan yang digunakan tepat dan sesuai. Bantuan yang
diberikan mengarah pada jenis-jenis masalah individu, khususnya dalam lingkup
sekolah, yang meliputi masalah pendidikan, masalah karier, dan masalah pribadi
ataupun sosial dimana cara penyelesaian dan penanganan suatu masalah setiap
individu pasti berbeda.
Untuk dapat memahami
murid maka konselor/ pembimbing perlu mengumpulkan data tentang murid. Namun,
dengan karakteristik setiap individu yang pasti berbeda, ada individu yang
terbuka kepada konselor dan ada pula individu yang tertutup kepada konselor
maka konselor akan memiliki kesulitan dalam mencari data tentang seorang
konseli. Oleh karena itu, dalam bimbingan dan konseling teknik-teknik dasar
pemahaman individu akan dijelaskan secara terperinci sebagai salah satu
pelayanan dalam bimbinga dan konseling.
Mengenai teknik-teknik bimbingan dan
konseling, H.M. Umar dan Sartono: Bimbingan dan Penyuluhan (1998:151)
menyatakan bahwa pada garis besarnya, cara-cara yang dipergunakan dalam
bimbingan dan konseling ada dua macam, yaitu pendekatan secara kelompok (group
guidance) dan pendekatan secara individu (individual konseling).
( http://counselingtreatment.weebly.com/ )
Beberapa
teknik pengumpulan data untuk memahami murid antara lain :
1. Wawancara
atau Interview
wawancara atau
sering disebut juga Interview mempunyai definisi suatu proses
komunikasi interaksional antara dua pihak. Cara komunikasi yang
dilakukan dengan dialog (Tanya-jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak
langsung yang mempunyai tujuan tertentu yang spesifik.
Kelebihan
:
a. Wawancara
merupakan teknik yang htepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi.
b. Dapat
dilaksanakan kepada setiap individu, setiap umur.
c. Kerahasiaan
pribadi lebih terjamin,
Kekurangan
:
a. Wawancara
terlalu banyak memakan waktu dan mungkin pula tenaga dan biaya.
b. Sangat
tergantung kepada individu yang akan diwawancarai.
2. Observasi
Observasi
adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan
sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap
kejadian-kejadian yang langsung (Bimo Walgito, 1987:54). Observasi adalah suatu
tehnik untuk mengamati secara langsung maupun tidak langsung gejala-gejala yang
sedang/berlangsung baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah (Djumhur,
1985:51).
Macam-macam
Observasi :
1. Menurut
peranan observer
a. Observasi
Partisipan
b. Observasi
Non Partisipan
c. Observasi
Kuasi partisipasi
2. Menurut
situasinya
a. Free
Situation
b. Manipulated
Stuation
c. Partially
Controlled Situation
3. Menurut
sifatnya.
a. Observasi
b. Observasi
Non Sistematis
Kelebihan
:
·
Observasi merupakan teknik yang langsung
dapat digunakan untuk memperhatikan.
·
Berbagai gejala. Banyak aspek tingkah laku
manusia ataupun situasi yang hanya dapat diteliti melalui observasi langsung.
·
Observasi memungkinkan pencatatan yang
serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting.
Kekurangan
:
·
Banyak hal yang tidak dapat diungkap
dengan observasi. Misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat
dirahasiakan.
·
Apabila obyek observasi tahu bahwa dia
sedang diobservasi, ia dapat melakukan kegiatannya dengan tidak wajar.
·
Observasi banyak tergantung dari faktor
yang tidak terkontrol.
4. Angket
atau daftar isian
Angket adalah suatu alat pengumpul data
yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat
jawaban (Depdikbud:1975). Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan
tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga (WS. Winkel, 1987). Angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi
dengan sumber data (I. Djumhur, 1985).
Kelebihan
:
§ Merupakan
metode yang praktis, karena dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data kepada
sejumlah responden dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat.
§ Merupakan
metode yang ekonomis, dari segi tenaga yang dibutuhkan.
§ Setiap
responden menerima sejumlah pertanyaan yang sama.
Kekurangan
:
§ Sulit
untuk mendapat jaminan bahwa responden akan memberikan jawaban yang tepat.
§ Terbatas
hanya pada responden yang bisa membaca dan menulis.
§ Karena
tidak berhadapan langsung dengan responden, maka bila ada pertanyaan yang
kurang jelas, responden tidak dapat mendapatkan keterangan lebih lanjut.
5. Sosiometri
Sosiometri adalah alat
yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan-hubungan sosial dan
tingkah laku sosial murid. (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985). Sosiometri adalah
alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu dengan dasar penelaahan
terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing anggota kelompok
yang bersangkutan (Depdikbud, 1975). Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat
bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang (Bimo Walgito,
1987).
Macam
Sosiometri
Tes
Sosiometri ada dua macam , yaitu :
1) Tes
yang mengharuskan untuk memilih beberapa teman dalam kelompok sebagai
pernyataan kesukaan untuk melakukan kegiatan
tertentu (criterium) bersama-sama dengan teman-teman yang dipilih.
2) Tes
yang mengharuskan menyatakan kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap
teman-teman dalam kelompok pada umumnya.
6. Pemeriksaan
fisik dan kesehatan
Pemeriksaan fisik adalah
melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah kesehatan klien.
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah :
Ø Inspeksi :
Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa
melalui pengamatan.
Ø Palpasi
: Pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian tubuh
yang mengalami kelainan.
Ø Auskultasi
: Pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran. Biasanya menggunakan
alat yang disebut dengan stetoskop.
Ø Perkusi
: Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh menggunakan
tangan atau alat bantu seperti reflek hammer untuk mengetahui reflek seseorang
(dibicarakan khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yang berkaitan dengan
kesehatan fisik klien. Misalnya : kembung, batas-batas jantung, batas
hepar-paru (mengetahui pengembangan paru), dll.
7. Test
hasil belajar
Tes hasil belajar adalah
salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan untuk mengetahui hasil
belajar seseorang dalam proses belajar-mengajar atau suatu program pendidikan.
Karena sedemikian banyak tes itu digunakan dalam dunia pendidikan, maka untuk
memperoleh data hasil belajar dapat dilakukan dengan memberikan test hasil
belajar dengan langkah-langkah yang ditempuh ialah dengan mencari rata-rata
seluruh nilai dalam raport untuk setiap murid.
Tujuan utama penggunaan tes prestasi
belajar adalah agar guru dapat membuat keputusan-keputusan seleksi dan
klasifikasi serta menentukan keefektifan pengajaran. Tes ini meliputi :
i.
Tes diagnostik, yang dirancang agar guru
dapat mengetahui letak kesulitan murid, terutama dalam berhitung dan membaca.
ii.
Tes prestasi belajar kelompok yang baku.
iii.
Tes prestasi belajar yang disusun guru
8. Tes
psikologis
Tes Psikologis atau lebih
dikenal sebagai Psikotes adalah tes untuk mengukur aspek individu secara
psikis. Tes dapat berbentuk tertulis, visual, atau evaluasi secara verbal yang
teradministrasi untuk mengukur fungsikognitif (perilaku manusia) dan
emosional. Tes dapat diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa.
9. Biografi
Biografi adalah
kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks
daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan
seseorang.
10. Studi
documenter
Studi dokumenter adalah
salah satu metode pengumpulan data yang dipergunakan pembimbing dengan jalan
melihat/meneliti data-data dokumen siswa yang tersimpan di sekolah/tempat lain.
Data pada studi dokumenter adalah data masa lalu, namun demikian dapat untuk
meramalkan atau mengungkapkan keadaan/kondisi sekarang. Sumber data studi
dokumenter dapat dilihat dari : Buku induk, Buku pribadi/kartu
pribadi, Rapor, Surat-surat keterangan, Buku absen, Kartu pembayaran SPP,
OSIS, BP-3, Hasil pengisian angket, cek list, rating scale, hasil karyanya,
seperti lukisan, karangan, ketrampilan tangan dll.
11. Studi
kasus
Studi kasus adalah suatu teknik
mempelajari seseorang individu secara mendalam untuk membantu memperoleh
penyesuaian diri yang lebih baik (I. Djumhur, 1985). Studi kasus adalah metode
pengumpulan data yang bersifat integratif dan komprehensif.
Integratif artinya menggunakan berbagai teknik pendekatan dan bersifat
komprehensif artinya data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi
individu secara lengkap (Dewa Ketut Sukardi,1983 )
Hal-
hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka memahami individu
adalah sebagai berikut :
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi.
2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan.
3. Kapasitas (intelegensi) dan kecakapan.
4. Sikap dan minat.
5. Watak dan temperamen.
6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7. Aktivitas sosial.
8. Hobi dan pengisian waktu luang.
9. Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki.
10. Latar belakang keluarga siswa.
Nama
: Teguh Illahi Widiyanto
Budiman
NIM : 1500670
Kelas/Prodi : A / PGSD Penjas
Matkul : Bimbingan dan Konseling
Tanggal : 21 Maret 2016
Referensi
:
http://nurrulwahiddahh.blogspot.com/2014/06/makalah-teknik-teknik-dasar-pemahaman.html
http://indhprmtsri.blogspot.co.id/2015/03/teknik-teknik-dasar-pemahaman-individu.html
Comments
Post a Comment